9 Tips Parenting Ala Bill Gates yang Bisa Jadi Inspirasi

Sebagai salah satu nama besar di dunia teknologi, bunda mungkin sesekali pernah mendengar nama Bill Gates. Tidak hanya dikenal sebagai bos perusahaan raksasa Microsoft, nama Bill Gates juga terkenal karena kedermawanannya dan aksi sosialnya.

Satu hal yang mungkin luput dari pengamatan kita adalah perlakuan Bill Gates terhadap anak-anaknya. Tidak seperti crazy rich person lainnya, semua anak-anak Bill Gates ternyata hidup lebih sederhana daripada yang bunda bayangkan.

Bersama dengan istrinya, Melinda Gates, Bill menggunakan metode Love and Logic dalam mengasuh anak-anak mereka.

Konsep pengasuhan anak yang populer di era 70-an ini sebenarnya sederhana. Intinya orangtua harus bisa mengontrol emosinya sehingga mereka tidak mengeluarkan reaksi yang berlebihan seperti berteriak dan membentak anak.

Selain itu konsep ini juga menekankan pentingnya untuk tidak membiasakan anak dengan reward atau pujian berlebihan atas semua pencapaiannya. Namun orang tua harus tetap bisa menunjukan rasa kasih sayang, memberi pujian, dan mencintai anak-anak mereka tanpa syarat.

tips parenting ala bill dan melinda gates

Tips Parenting ala Bill Gates

Nah, mengambil ide dari konsep love and logic, berikut adalah beberapa tips parenting yang digunakan Bill Gates dan istrinya dalam mendidik anak-anak mereka.

1. Hidup Sederhana

Sebagai orang yang selalu masuk dalam 5 besar orang terkaya di dunia, tentu tidak sulit bagi Bill Gates untuk hidup glamor dan memenuhi semua keinginan anak-anaknya. Ia pun bisa menyewa banyak asisten untuk membantu pekerjaan rumah dan menyiapkan keperluan anak.

Namun nyatanya hal ini tidak pernah ia lakukan. Bill Gates ingin agar anak mereka hidup seperti 'anak normal' lain pada umumnya. Karena itulah mereka berusaha hidup dengan sederhana, dan anak-anak mereka pun mendapatkan tanggung jawab masing-masing untuk membereskan pekerjaan di rumah.

2. Beramal

Beramal menjadi salah satu kebiasaan menarik dari Bill Gates. Melalui yayasan Bill & Melinda Gates Foundation, mereka sudah mengucurkan triliun-an Rupiah untuk membantu banyak orang di seluruh dunia.

Hal ini juga diajarkan Bill dan Melinda pada anak-anak mereka sejak dini. Mereka bahkan selalu menyisihkan 1/3 uang saku bulanan mereka untuk beramal meski jumlah uang saku yang mereka dapat sama seperi anak lain pada umumnya.

3. Mau Berusaha saat Menginginkan Sesuatu

Dengan kekayaan dan status yang dimilikinya, sebenarnya tidak sulit bagi anak-anak Bill Gates untuk mendapatkan apa yang mereka mau. Namun anak-anak Bill Gates justru tidak pernah dibiasakan untuk hidup dengan cara seperti ini.

Ketika menginginkan sesuatu, maka anak-anak Bill Gates tetap harus mengusahakannya sendiri. Hal ini dilakukan agar mereka terhindar dari sifat manja, malas, dan selalu ketergantungan terhadap orang tua mereka.

4. Membebaskan Anak Menentukan Pilihannya

Orang tua yang sukses seringkali memiliki blueprint kesuksesan yang diharapkan bisa diikuti oleh anak-anak mereka. Meski begitu kadang hal ini seringkali dipaksakan yang ujung-ujungnya berdampak negatif pada anak itu sendiri.

Meski sukses, Bill dan Melinda Gates justru membiarkan anak-anak mereka untuk melakukan hal apapun yang mereka inginkan selama itu baik untuk diri mereka sendiri.

Peran Bill dan Melinda hanya untuk mengarahkan tanpa memaksakan jalur yang harus ditempuh oleh anak-anak mereka. Dengan begitu setiap anak bisa mengejar passion mereka dan mengejar impiannya tanpa perlu terkekang oleh aturan kaku orang tua mereka.

5. Membiarkan Anak Menyelesaikan Masalahnya Sendiri

Orang tua mana yang tega melihat anak mereka sendiri mengalami masalah. Berbekal insting, orang tuan biasanya akan berusaha sebisa mungkin untuk membantu masalah anak sampai ia berhasil keluar dari kesulitannya.

Meski tidak salah, hal ini seringkali akan menimbulkan dampak negatif pada anak. Selain menjadi kurang mandiri, anak akan sulit menghadapi masalahnya sendiri karena terlalu sering mendapat bantuan.

Oleh karena itu, Bill Gates biasanya akan mengawasi dan membiarkan anak mengatasi masalahnya sendiri. Hal ini dilakukan agar anak memiliki skill problem solving agar anak bisa mandiri dan tahu apa yang harus dilakukan saat menemui masalah.

6. Mengutamakan Pendidikan

Bill Gates pernah menyatakan bahwa ia tidak akan mewariskan harta kekayaannya untuk anak-anaknya dan lebih memilih untuk menyumbangkannya pada yang membutuhkan. Dengan hal ini diharap anak-anaknya mau bekerja lebih keras untuk mendapatkan keinginannya.

Meski begitu bukan berarti ia tidak memberikan sesuatu untuk anaknya. Bagi Bill Gates, pendidikan adalah investasi terbesar yang bisa diberikan pada anak-anaknya.

8. Memberi Contoh yang Baik

Sudah bukan rahasia lagi jika anak akan selalu meniru apa yang dilakukan oleh orang tua mereka. Jadi sebaik apapun pelajaran yang akan kita berikan pada anak akan sulit dicerna di kecil jika orang tua tidak memberi contoh yang baik.

Karena itulah, Bill Gates selalu bersikap hati-hati karena ia percaya bahwa anaknya akan meniru semua kebiasaannya. Sebagai contoh, kesederhanaan, kedermawanan, dan semua kebiasaan baik yang diajarkan pada anak-anaknya selalu ia lakukan terlebih dahulu agar anaknya bisa mengikutinya.

7. Tidak Memperbolehkan Penggunaan Gadget Sebelum Dewasa

Sebagai salah satu bos teknologi, bunda pasti membayangkan bila anak-anak mereka sudah dikenalkan dengan beragam gadget canggih sejak usia dini. Namun pada kenyataannya, mereka justru memiliki aturan yang ketat mengenai hal ini.

Sebagai contoh, anak-anak mereka mendapatkan larangan untuk menggunakan gadget sampai mereka berusia kira-kira 14 tahun. Selain itu mereka juga membatasi pemakaiannya hanya di beberapa tempat saja.

Tidak hanya itu, anak-anak pun memiliki waktu yang sangat terbatas untuk menonton tv. Semua hal ini dilakukan agar anak-anak mereka bisa memiliki hobi lain yang lebih positif dan tidak ketergantungan gadget.

9. Memberi Anak Cinta Tanpa Syarat

Tips parenting lain dari Bill Gates yang didasari konsep love and logic adalah memberikan anak rasa cinta tanpa syarat. Jadi anak tidak hanya dirangkul saat ia berprestasi atau melakukan hal-hal baik saja, tapi terus diberikan cinta apapun kondisinya.

Hal ini mengajarkan agar kita tidak perlu meluapkan emosi saat si kecil tidak mempu memenuhi ekspektasi atau melakukan hal-hal yang tidak bunda harapkan. Ajarkan anak dengan sabar dan luapkan cinta agar anak lebih termotivasi dan ikhlas dalam hal apapun yang dikerjakannya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama