Diabetes umumya jadi penyakit yang kita tidak sangkat dapat menjangkiti anak kecil. hal yang wajar mengingat penderita diabetes kebanyakan orang deawsa dan manula, serta mereka yang menderita obesitas.
Namun kejadian wafatnya aktor cilik Indonesia beberapa waktu lalu akibat diabetes kembali mengingatkan kita bahwa penyakit ini bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal usia.
Jika keluarga Bunda ada yang menjadi penderita diabetes, ada kemungkinan si kecil juga mewarisi potensi penyakit tersebut. Lalu bagaimana cara mengetahuinay? berikut adalah beberapa ciri-ciri anak terkena diabetes yang bisa Bunda perhatikan.
Apa itu diabetes?
Diabetes adalah kondisi kompleks di mana tubuh tidak mampu mempertahankan kadar glukosa yang sehat—sejenis gula—dalam darah.
Saat kita makan, tubuh kita memecah makanan, dan kita menyerap nutrisi yang kita butuhkan ke dalam aliran darah.
Nutrisi ini termasuk glukosa yang diambil sel kita dan digunakan untuk energi. Ini adalah sumber energi utama bagi tubuh.
Ketika kadar glukosa dalam darah naik setelah makan, pankreas kita membuat hormon insulin sebagai respons. Hal ini memberitahu sel-sel kita untuk memungkinkan glukosa masuk. Insulin sangat penting untuk konversi glukosa menjadi energi dalam tubuh.
Apa itu diabetes tipe 1?
Pada orang dengan diabetes tipe 1, tubuh tidak membuat cukup, atau insulin, sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel.
Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang sel-sel khusus di pankreas yang memproduksi insulin.
Ini adalah kondisi yang mengancam jiwa yang mewakili sekitar 10 persen dari semua kasus diabetes dan berdampak pada mereka yang didiagnosis menderita diabetes selama sisa hidup mereka.
Siapa yang berisiko terkena diabetes?
Siapa pun bisa terkena diabetes tipe 1, tetapi Bunda dan keluarga memiliki risiko lebih tinggi jika memiliki kerabat langsung yang memiliki kondisi tersebut. Jadi jika Bunda atau orang tua Bunda memiliki riwayat penyakit diabetes, tidak ada salahnya untuk pergi ke dokter untuk mengetahui apakah ada kondisi tersebut pada anak Bunda. Dengan begitu Bunda bisa mendeteksi risiko tersebut lebih awal agar tidak bertambah parah saat si kecil besar nanti.
Jika keluarga Bunda tidak memiliki riwayat penyakit diabetes, pastikan Bunda dan keluarga menjaga pola hidup yang sehat agar tidak terkena penyakit tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan menjaga pola makan sehat serta rajin berolahraga dan membatasi makanan yang harus dihindari penderita diabetes.
Ciri-ciri diabetes pada anak
Ada banyak gejala umum untuk mengetahui apakah seorang anak menderita diabetes atau tidak. Untuk mendiagnosanya dengan lebih mudah, Bunda bisa menggunakan rumus 4T untuk melihat gejala diabetes tipe 1 pada anak.
- Toilet - Anak lebih sering pergi ke toilet untuk buang air kecil, terkadang juga jadi lebih sering mengompol. Bila masih menggunakan popok, popok terasa lebih berat dari sebelumnya atau bocor.
- Thirsty (haus) - Anak akan sering merasa haus namun minum dalam jumlah banyak tetap tidak menghilangkan rasa dahaganya.
- Tired (lelah) - Anak yang menderita diabetes biasanya cepat merasa lelah dan seringkali tampak seperti kekurangan energi.
- Thinner (lebih kurus) - Berat badan anak berkurang drastis dan terlihat kurus dari biasanya.
Jika anak Bunda mengalami gejala di atas sekaligus gejala lain seperti sakit perut, muntah, kantuk, dan napas yang berat, ini mungkin mengindikasikan ketoasidosis diabetik (DKA) yang merupakan komplikasi serius dari diabetes yang lebih sulit untuk diobati.
Dalam kondisi DKA, tubuh memecah lemak untuk energi karena tidak dapat menggunakan gula. Ini menghasilkan keton dalam darah dan kadar keton yang tinggi dapat menyebabkan darah menjadi lebih asam.
Jadi jika anak Bunda mengalami gejala-gejala yang mempengaruhi kesehatan tubuhnya, ada baiknya jika Bunda segera berkonsulitasi ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.
Diabtes pada anak seringkali terlewatkan karena faktor usia yang seringkali membuat kita berpikir hal lain saat melihat anak mengalami gejala diabetes. Jika ada keluarga Bunda yang mengalami hal yang sama, tidak ada salahnya untuk sedikit berjaga-jaga agar penyakit yang sama tidak berkembang pada si kecil.