5 Tips Memilih Teether untuk Bayi

Pertumbuhan gigi umumnya terjadi saat bayi mulai memasuki usia 6 bulan. Namun pada beberapa bayi, gigi juga bisa muncul lebih cepat di usia 4 bulan.

Salah satu ciri-ciri bayi tumbuh gigi adalah rasa gatal pada area gusi. Jadi jangan heran kalau di fase ini bayi seringkali memasukan tangan atau benda lain ke dalam mulut serta mengigitnya.

Agar lebih aman, kita bisa membelikan teether dengan bahan yang lembut. Selain mengurangi rasa gatal di gusi, teeether yang bagus juga akan merangsang pertumbuhan giginya dan tidak merusak gusi. Lalu apa saja yang harus diperhatikan saat memilih teether yang aman untuk bayi?

Cara Memilih Teether yang Bagus dan Aman untuk Bayi

tips memilih teether untuk bayi dan balita

1. Cari teether dengan bahan yang lembut

Teether hadir dalam berbagai macam bentuk dan bahan. Secara umum, teether dibuat dari bahan plastik/karet dengan tingkat kekerasan yang berbeda-beda. Ada teether yang cukup keras, namun ada juga yang sangat kenyal. 

Jika bunda ingin memilih teether yang aman untuk bayi ±4 bulan, pilihlah teether yang lembut yang kenyal saat digigit agar tidak merusak gusi si kecil atau membahayakan mulutnya.

Untuk bayi ±6 bulan yang sudah kelihatan giginya, bunda bisa membelikan teether dengan tekstur yang lebih padat.

2. BPA Free

BPA adalah kepanjangan dari Bisphenol-A, sebuah senyawa kimia yang banyak digunakan pada produk komersial berbahan dasar plastik. Sayangnya zat kimia ini memiliki banyak efek negatif seperti mengganggu fungsi hormon dalam tubuh hingga beresiko menimbulkan tumor.

Karena itulah, pastikan teether (dan semua peralatan makan dan minum bayi) sudah memiliki label BPA-free agar tidak mengganggu kesehatan si kecil.

3. Bebas PVC dan Phthalates

Selain BPA, zat kimia lain yang harus dihindari saat membeli teether adalah PVC (polyvinyl chloride) dan phthalates.

PVC adalah bahan yang banyak digunakan untuk membuat perabot plastik, sementara phthalates adalah zat kimia yang serng digunakan sebagai aditif untuk membuat tekstur plastik menjadi lebih lembut dan kenyal.

Sayangnya kedua zat ini cukup berbahaya dan zat di dalamnya bisa menyebabkan gangguan kesehatan, bahkan hingga menyebabkan kanker.

4. Pilih teether yang mudah digenggam dan dikunyah si kecil

Satu hal yang seringkali terlupakan oleh orang tua saat membeli teether adalah memilih teether sesuai dengan fungsi teether itu sendiri. 

Saat ini teether hadir dalam beragam jenis bentuk berwarna-warni yang tidak hanya menarik untuk si kecil tapi juga kita sebagai orang tua. Inilah yang membuat kita kadang membeli teether tanpa melihat pemakaiannya pada si anak.

Untuk memilih teether yang bagus, carilah teether yang mudah digenggam. Selain itu perhatikan juga ukurannya. Teether yang terlalu kecil beresiko tertelan oleh si kecil, sementara teether berukuran besar mungkin akan menyulitkan si kecil saat akan dimasukan ke dalam mulutnya.

Jangan lupa juga, hindari memilih teether yang memiliki bentuk runcing/segitiga agar tidak membahayakan mata si kecil.

5. Pilih teether yang kuat dan mudah dicuci

Jika bunda membeli teether yang berisi gel atau air, pastikan bahan yang digunakan cukup kuat agar tidak mudah sobek atau terkelupas saat digigit oleh si kecil.

Setelah digunakan, cuci teether seperti kita mencuci botol ASI/susu si kecil. Rendam dengan air panas lalu keringkan agar teether terhindar dari bakteri dan kuman. Jadi pastikan bunda juga memilih teether yang mudah dicuci. 


Jadi, sudah tahu kan mau beli teether yang mana? Jika butuh rekomendasi, beberapa merek teether terbaik yang aman untuk bayi dan bisa jadi pertimbangan adalah Dr. Brown, Chicco, Pigeon, atau Cocotomo.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama