12 Tips untuk Mengatasi Anak yang Pemarah dan Suka Memukul

Beda anak, beda pula sifatnya. Ada anak yang cenderung pendiam, sementara yang lain cenderung pemarah.

Anak pemarah akan sangat mudah sekali mengalami tantrum. Saat ada hal yang tidak disenangi atau membuat moodnya jelek, si kecil akan melampiaskannya dengan penuh emosi.

Sebagai orang tua, kita tentu akan bingung jika anak terus berteriak atau bahkan melempar barang-barang di sekitarnya. Apalagi jika hal ini terjadi di tempat umum.

Cara Mengatasi Anak Pemarah dan Suka Memukul

tips mengatasi anak pemarah dan suka memukul

1. Cari tahu penyebabnya

Untuk mengatasi anak pemarah, bunda perlu tahu dulu penyebabnya. Apakah ada keinginan anak yang sulit dipenuhi? apakah anak kurang cakap dalam mengutarakan keinginannya? atau karena anak mencontoh sikap orang di sekelilingnya?

Dengan mengetahui penyebabnya, kita bisa menyelesaikan masalah langsung dari akarnya.

2. Memberi contoh yang baik

Anak tidak ubahnya seperti mesin fotokopi yang dapat meniru dengan baik apa saja yang ada di sekelilingnya.

Sebagai tempat si kecil menghabiskan banyak waktunya, rumah menjadi tempat belajar pertamanya, termasuk bagaimana ia bersikap.

Karena itulah, sebagai orang tua kita perlu memberi contoh yang baik. Dengan mencontohkan sikap sabar saat menghadapi masalah, si kecil akan ikut mencontoh sikap baik tersebut.

3. Tetap bersikap tenang

Meski bertubuh mungil, anak kecil adalah makhluk yang cerdik lho bun!

Terkadang amarah menjadi salah satu senjatanya agar keinginannya terpenuhi. Sebagai contoh, saat si kecil meminta mainan dan kita tidak memenuhinya, namun kita malah membelikannya saat ia marah. Di kemudian hari, si anak akan tahu jika ia marah maka keinginannya bisa dipenuhi oleh orang tuanya.

Untuk itu bunda bisa mengenali kapan si kecil marah untuk memenuhi keinginannya. JIka hal ini terjadi, orang tua bisa bersikap lebih tenang agar si kecil tahu bahwa tidak semua yang ia mau bisa didapat dengan marah-marah terlebih dahulu.

4. Dengarkan anak dengan sabar

Setiap anak ingin sekali diperhatikan dan didengar oleh orang lain. Namun karena alasan kesibukan, orang tuan seringkali lalai dalam memberikan perhatian yang dibutuhkannya sejak kecil.

Hal ini tidak hanya membuat anak frustasi saja. Ketidakhadiran orangtua di saat si kecil membutuhkan perhatian lambat laun juga akan membuat si kecil merasa jauh dari orangtuanya. Jadi jangan heran jika suatu saat mereka marah, bukan suara kita yang bisa menenangkannya.

5. Menahan diri untuk marah

Saat si kecil sedang marah, tidak jarang para orangtua juga ikut-ikutan marah. Padahal cara ini tidak efektif dan malah membuat situasi semakin memanas. Biasanya si kecil malah akan lebih lama mengalami tantrum.

Untuk itulah sebagai orang tua kita harus bisa lebih sabar dan mengalah terlebih dahulu agar si kecil lebih cepat tenang. Emosi orang tua yang terkendali dapat membantu meredakan emosi anak juga. Dengan begitu kemarahan si kecil tidak akan berlangsung lama.

6. Menasihati anak saat ia tenang

Menasihati anak pemarah harus sering dilakukan agar si kecil bisa belajar megnatasi rasa marah dan memperbaiki sikapnya.

Meski begitu nasihat harus diberikan secara perlahan. Selain itu beri si kecil nasihat saat ia sedang dalam kondisi tenang.

7. Memeluk anak

peluk anak agar amarahnya cepat reda

Memeluk si kecil bisa jadi cara yang ampuh untuk meredakan amarahnya. Dari beberapa penelitian, pelukan hangat orang tua bisa melepaskan senyawa dopamin yang bisa memberi rasa tenang pada anak

8. Lebih sabar dalam mendidik si kecil

Pada umumnya, kemarahan yang terjadi pada anak disebabkan oleh sikap orang tua yang seringkali memarahinya. Melihat contoh seperti itu, maka si kecil juga akan melampiaskan kekesalannya dengan meluapkan amarahnya.

Agar anak memiliki pribadi yang lebih tenang, ayah dan bunda bisa memberinya contoh yang lebih baik dan tidak terlalu sering memarahi anak. Dengan begitu ia tidak akan terbiasa mencotoh perilaku tersebut dan bisa mengikuti sikap yang lebih baik.

9. Jangan pernah memukul anak

Semarah-marahnya kita terhadap anak, jangan sekali-kali sampai memukul dan melakukan tindak kekerasan lain padanya. Bila si kecil tadinya hanya suka marah-marah saja, tindakan ini malah bisa membuatnya lebih parah dan mungkin akan menjadi anak yang suka memukul saat ia marah.

Jika bunda atau ayah merasa marah, ada baiknya menenangkan diri terlebih dahulu sebelum membentak atau menenangkan si kecil. Ingat bahwa semua tindakan orangtua akan tercermin pada pribadi si anak nantinya.

10. Mengajarkan ilmu agama

Ilmu agama adalah pengetahuan penting yang harus ditanamkan pada anak sejak dini. Tidak hanya menanamkan nilai-nilai baik sejak dini, mengajarkan si kecil ilmu agama juga bisa membentuk mereka agar memiliki budi pekerti yang baik. Meski tidak akan langsung merubah sikap anak, ilmu agama yang diajarkan sekarang bisa menjadi bekal baginya di masa mendatang.

11. Mendampingi anak saat menonton televisi

Disadari atau tidak, televisi menjadi salah satu tontonan yang bisa mempengaruhi psikologi anak. Si kecil yang terlalu sering menonton adegan yang tidak sesuai umurnya tentu bisa mencontoh hal-hal yang buruk. Namun jika diarahkan untuk melihat tontonan yang baik, maka si kecil juga bisa mengambil pelajaran dari tontonan mereka tersebut.

Sayangnya kadang sebagai orang tua kita suka tidak sadar saat sedang menonton acara favorit kita di rumah. Saat si kecil ikut-ikutan menonton, bukan tidak mungkin kita akan membuatnya terpapar pada tontonan yang belum layak untuknya.

Karena itulah, kita harus lebih bijak dalam memilih tontonan untuk keluarga. Dan ada baiknya jika kita selalumendampingin si kecil saat sedang menonton televisi dan tontonan lainnya. Selain bisa memfilter tontonan dengan lebih baik, mendampingi si kecil juga berguna agar kita bisa sembari mendidiknya melalui tontonan mereka.

12. Beri anak kegiatan positif

Anak memliki tingkat energi yang sangat melimpah, sehingga ketika marah amukannya akan terasa luar biasa. Agar energi tersebut tersalurkan dengan baik, orang tua bisa memberi si kecil beragam kegiatan positif yang bisa membuatnya sibuk dan merasa tenang.


Memiliki anak pemarah, apalagi yang suka memukul, pastinya akan sangat berat bagi orangtua manapun. Namun jangan sampai kita salah mengatasinya agar sifat ini tidak terbawa sampai ia beranjak dewasa.

Sebagai orang tua, kita harus bisa lebih sabar dan bijak dalam mengatasi marah anak. Sikap yang lembut dan pengertian lama-kelamaan dapat membekas pada anak dan membuatnya tidak lagi mudah marah saat ia dewasa.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama