Belajar sangat erat kaitannya dengan masalah dan tantangan. Saat si kecil mulai mempelajari sesuatu, mereka akan menemukan banyak masalah baru sebelum mereka bisa menguasai hal tertentu.
Masalah yang rumit dan sulit untuk mereka pecahkan seringkali menjadi penyebab kenapa banyak anak tidak menyukai proses belajar. Anak yang gampang menyerah bahkan akan berhenti sebelum memulai sesuatu yang mereka anggap sulit.
Nah, agar si kecil lebih tangguh dan pantang menyerah dalam berbagai hal, berikut adalah beberapa tips yang bisa bunda terapkan pada si kecil untuk melatih mentalnya.
1. Biarkan Anak Membuat Kesalahan
Saat anak tidak bisa melakukan sesuatu hal sendirian, insting sebagai ibu akan mendorong kita untuk membantunya agar bisa mereka tidak mengalami kesulitan. Meski hal ini akan sangat membantunya, hal ini ternyata justru tidak baik untuk perkembangan mentalnya.
Anak yang lebih sering dibantu tidak akan pernah belajar kesalahan dan bagaimana cara memperbaiki kesalahan tersebut. Bila sudah terlalu nyaman, mereka akan santai dengan kesalahand dan mungkin akan merasa enggan untuk memperbaikinya.
Dengan membiarkan anak melakukan kesalahan, mereka juga akan belajar mengenai konsekuensinya. Dengan begitu mereka sadar bahwa semua tindakan mereka akan memberi dampak pada mereka sendiri. Jadi jika mereka berbuat salah, mereka akan sadar bahwa hal tersebut akan membawa dampak negatid pada mereka.
Meski begitu jangan melepas anak untuk mengatasi kesalahan mereka sendiri. Bunda bisa memberi pengertian bagaimana caranya untuk mengatasi masalah yang mereka alami. Dengan begitu mereka juga bisa belajar bagaimana cara mengatasi masalah mereka sendiri jika hal yang sama terjadi lagi di masa depan.
2. Hati-Hati dengan Pujian
Pujian seringkali menjadi senjata bermata dua tergantung pribadi masing-masing anak.
Ada anak yang menjadi lebih bersemangat saat mendapatkan pujian dan mereka pun terpacu untuk melakukan banyak hal untuk mendapatkan pujian yang lebih banyak.
Namun ada juga anak yang justru merasa nyaman dengan pujian yang didapat sehingga mereka lebih memilih untuk melakukan hal yang sama dan takut untuk berkembang dan tidak mendapatkan pujian lagi.
Jadi bunda harus mengenal karakter si kecil saat akan memberikan pujian. Akan lebih baik lagi jika pujian diberikan pada proses yang dilakukan, bukan pada hasil akhir yang didapat si anak.
Dengan begitu si kecil akan mengetahui bahwa bunda sangat menghargai kerja keras yang mereka lakukan meski hasilnya mungkin tidak akan sesuai dengan harapan mereka. Namn hal ini akan selalu memacu pola pikir mereka yang ingin terus berkembang dan berani mengambil tantangan baru serta tidak mudah menyerah saat menemui masalah.
3. Ajari Anak Cara Memecahkan Masalah
Langkah selanjutnya adalah mengajarkan si kecil bagaimana cara untuk mengatasi masalah mereka sendiri. Hal ini bisa bunda lakukan dengan mendiskusikan hal-hal yang mereka anggap sulit. Setleha itu bunda bisa mengajarkan anak berpikir mengatasi masalah mereka sendiri dengan bertanya, bukannya langsung memberi solusi.
Jika solusi yang dilakukan si kecil tidak mampu mengatasi masalahnya, bunda tidak perlu terburu-buru untuk membenarkannya. Dengan mengalami kegagalan, si kecil akan terlatih untuk lebih sabar dan berpikir cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalahnya.
Namun jika si kecil sudah mulai mengalami kebuntuan, bunda bisa memberikan sedikit tips agar si kecil kembali bersemangat dan tidak langsung menyerah.
4. Ajari Anak Mengelola Emosi
Karena emosinya yang belum stabil, anak seringkali akan dengan mudah menunjukan ekspresinya pada beragam hal. Saat ia senang, raut wajahnya akan penuh dengan kebahagiaan, namun jika ada hal yang membuatnya kesal, maka emosinya akan meledak-ledak, bahkan mereka bisa tantrum di muka umum.
Agar si kecil menjadi pribadi yang lebih tangguh, bunda bisa mengajarkan si kecil untuk lebih cepat mengatur emosi mereka. Hal ini bisa bunda lakukan dalam tiga langkah.
Pertama, bunda bisa mengajarkan bahwa emosi adalah hal yang wajar, bahkan untuk yang terburuk sekalipun. Melalui luapan emosi yang mereka keluarkan, si kecil bisa mengerti mengenai beragam emosi dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi mereka.
Setelah si kecil mengenal emosi mereka, bunda bisa membatasi bagaimana cara mereka mengekspresikan emosi tersebut. Bunda bisa mengajarkan bahwa menangis atau marah adalah hal yang diperbolehkan, namun tidak dengan membanting barang atau memukul orang lain.
Setelah emosi anak reda, bunda bisa membicarakan emosi mereka. Tanyakan pada mereka apa yang membuat mereka merasakan hal tersebut, lalu carilah solusi bersama-sama agar si kecil juga mengerti apa yang diharapkan dari orang tua mereka.
Dengan emosi yang lebih stabil, si kecil akan mampu menghadapi beragam tantangan dan tidak mudah menyerah dan kalah oleh emosi mereka sendiri.
5. Jadi Contoh yang Baik
Tidak ada cara lain yang lebih efektif untuk mengajarkan nilai baik pada si kecil selain menjadi contoh yang baik untuk mereka. Jadi jika bunda ingin memiliki anak yang tidak mudah menyerah, bunda bisa menjadi contoh pertama bagi mereka terlebih dahlu.
Dari beberapa penelitian, satu faktor penting yang biasanya dimiliki oleh anak-anak yang pantang menyerah adalah hubungan yang stabil dengan orang dewasa sebagai teladan mereka. Orang dewasa tersebut bisa berupa anggota keluarga di rumah seperti orang tua, kakek-nenek, atau paman dan bibi.
Untuk mengajarkan anak agar tidak mudah menyerah, bunda bisa mencontohkan dengan selalu bersikap tenang dan mau mengakui kesalahan. Bunda juga bisa mengajarkan pada anak hal-hal yang bisa dipelajari dari setiap kesalahan yang dilakukan serta cara-cara yang bisa dilakukan untuk mencegahnya terulang kembali di masa depan.
Dengan begitu si kecil akan melihat kegagalan sebagai suatu hal yang berbeda. Kegagalan pun tidak akan mereka anggap sebagai suatu hal yang harus disesali, melainkan sebuah peristiwa yang bisa mengajarkan mereka hal-hal baru.