5 Tips untuk Mengurangi Asupan Garam Harian

Mengurangi asupan garam jadi salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan keluarga dan melindungi mereka dari berbagai risiko penyakit berbahaya seperti hipertensi maupun masalah kesehatan jantung.

Garam sendiri tetap menjadi elemen penting yang diperlukan oleh tubuh. Tubuh manusia memerlukan setidaknya 1-2 g garam setiap harinya agar tetap dapat bekerja dengan maksimal. Tidak melulu lewat garam masak, asupaan garam harian juga bisa diperoleh melalui makanan, termasuk buah dan sayuran.

Jika Bunda masih mengkonsumsi garam secara berlebihan, ada baiknya jika Bunda mulai mengurangi jumlahnya dari sekarang. Jika masih bingung bagaimana cara melakukannya, berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi asupan garam harian yang bisa Bunda lakukan dengan mudah.

Cara mengurangi asupan garam harian

1. Selalu Baca Label Kemasan Makanan

Untuk mengetahui seberapa banyak garam yang Bunda konsumsi setiap harinya, Bunda bisa menghitungnya terlebih dahulu. Informasi ini umumnya lebih mudah ditemukan pada makanan kemasan yang mencantumkan label.

Untuk mencari kandungan garam pada label makanan, selain kata 'garam', Bunda juga bisa mencari kata 'Sodium.'

Selain mencantumkan bahan makanan, label tersebut umumnya juga menampilkan persentase bahan-bahan tersebut, baik untuk satu takaran saji maupun per 100 gram. Jika Bunda sudah menemukannya, Bunda bisa memilih produk kemasan dengan kandungan sodium sebagai berikut.

  • Produk dengan kandungan sodium kurang dari 120 mg per 100 g cukup baik untuk dikonsumsi
  • Produk dengan kandungan sodium antara 120-400 mg per 100 g masih aman untuk dikonsumsi, meski Bunda akan lebih baik untuk mencari opsi lainnya.
  • Produk dengan kandungan sodium lebih dari 400 mg per 100 g lebih baik dihindari

Perlu diketahui bahwa ada perbedaan antara garam dengan sodium. Sodium sendiri merupakan salah satu elemen pembentuk garam yang komposisinya berkisar antara 30-40 persen. Jadi menggunakan batas di atas, konsumsi garam Bunda akan jauh lebih banyak dari nilai tersebut.

Terakhir, jangan tertipu dengan kecilnya nilai yang tertera dalam kemasan yah Bun! Meski sedikit, batas asupan garam harian yang hanya 1 sendok teh per harinya akan mudah terpenuhi bila Bunda sering mengkonsumsi makanan dalam kemasan.

2. Pilh Produk Rendah Garam atau Tanpa Garam Tambahan

Sebagai alternatif dari makanan yang Bunda temukan di minimarket, ada juga lho beberapa produk yang dikemas dengan kandungan garam yang lebih rendah. Bunda bisa melihatnya bila menemukan label seperti ‘No Salt’, ‘Low Salt’, atau ‘Reduced Salt’. Sayangnya produk rendah garam seperti ini masih cukup sulit ditemui kecuali di supermarket besar, meski Bunda bisa mencarinya melalui situs online.

3. Pilih Makanan Beku Dibanding Makanan Kalengan

Karena tidak berumur lama setelah dipanen atau dipotong, daging dan sayuran umumnya dikemas dalam keadaan beku atau diolah untuk dimasukan ke dalam kaleng agar lebh awet.

Jika harus memilih, pilihlah makanan beku dibanding makanan kalengan yang umumnya menggunakan larutan garam bernama brine. Namun jika Bunda memiliki stok sayur kalengan di rumah, Bunda bisa mencucinya terlebih dahulu sebelum dimasak.

4. Makan Makanan Segar

Bunda bisa menghindari garam dengan lebih banyak memakan makanan segar. Jadi jika lain kali Bunda belanja, letakan lebih banyak buah dan sayuran dalam keranjang belanja Bunda. Tidak hanya rendah garam, makanan tersebut juga memiliki banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh Bunda.

5. Kurangi Pemakaian Garam

Cara paling mudah untuk mengurangi asupan garam harian tentu adalah dengan mengurangi jumlah garam yang Bunda gunakan untuk memasak. Hal ini bisa Bunda lakukan secara perlahan sampai lidah terbiasa untuk menerima rasa makanan baru yang tidak terlalu asin.


Itulah dia beberapa cara mengurangi asupan garam harian yang bisa Bunda lakukan. Satu langkah mudah ini bisa menjauhkan Bunda dan keluarga dari berbagai penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi dan berbagai penyakit kardiovaskular lainnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama