Ketika bicara masalah garam, Bunda mungkin akan sering mendengar kata garam yang diasosiasikan dengan istilah natrium atau sodium. Hal ini tidak jarang membingungkan karena keduanya sering digunakan bergantian. Tapi apakah garam sama dengan natrium atau sodium?
Perbedaan Garam dengan Natrium dan Sodium
Sebelum mengetahui perbedaan garam dengan natrium/sodium, perlu diketahui bahwa natrium dan sodium adalah istilah untuk elemen yang lama. Natrium merupakan nama latin dari sebuah elemen kimia (Na), sementara sodium adalah nama umum elemen tersebut.
Natrium sendiri merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi dengan baik. Sejumlah kecil natrium ditemukan secara alami dalam makanan seperti sayuran, makanan laut, dan susu. Natrium juga sering ditambahkan ke dalam makanan kemasan oleh produsen, biasanya untuk pengawetan atau untuk menambah tekstur pada makanan.
Sedangkan garam adalah istilah yang digunakan untuk menyebut garam meja yang Bunda gunakan sebagai bumbu masakan. Garam ini 97-99% terdiri dari natrium dan khlorida (NaCl). Sisanya terdiri dari bahan kimia lainnya seperti kalsium , magnesium, soilikon, fosfat, dan masih banyak lagi.
Pengaruh Garam terhadap Kesehatan
Garam terdiri dari natrium dan klorida, tetapi komponen natrium inilah yang dapat merusak kesehatan Bunda. Meski tubuh kita membutuhkan natrium untuk bekerja dengan baik, terlalu banyak mendapat asupan natrium justru dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang meningkatkan risiko terkena serangan jantung, penyakit ginjal dan stroke.
Untuk membantu melindungi jantung Bunda, Heart Foundation merekomendasikan agar Bunda tidak mengonsumsi lebih dari 2000mg sodium setiap hari. Dengan kata lain, sangat dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi garam lebih banyak dari 5 gram, atau sekitar satu sendok teh.
Cara Membatasi Konsumi Garam Harian
Jika Bunda sering membeli makanan kemasan, carilah sodium atau natrium pada label nutrisinya. Pilihan terbaik memiliki kurang dari 120mg sodium per 100g, dan pilihan yang cukup baik memiliki kurang dari 400mg sodium per 100g. Jika takarannya di atas jumlah tersebut, baiknya dihindari agar Bunda tidak mengkonsumsi terlalu banyak garam.
Selain membaca label kemasan, cara terbaik untuk mengurangi jumlah garam yang Bunda makan adalah dengan memasukan makanan segar yang belum diproses seperti buah, sayuran, dan biji-bijian pada menu makan harian Bunda. Dibandingkan makanan kemasan, makanan tersebut mengandung sejumlah kecil natrium alami dan akan membantu melindungi jantung Bunda dan keluarga.
Kesimpulan
Jadi apakah garam dan natrium itu sama? Jawaban sederhananya adalah tidak. Natrium adalah mineral penyusun garam, dan merupakan bagian yang dapat merusak kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Sementara garam merupakan gabungan sodium dan khlorida yang sama-sama harus diwaspadai dan sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jumlah yang terlalu banyak.