Rasa haus akan selalu muncul jika kita sering melakukan banyak aktifitas yang membutuhkan energi. Cara sederhana untuk mengatasi rasa haus adalah dengan mengkonsumi air putih. Selain murah meriah, air putih sangat mudah dijumpai di mana-mana.
Meski air putih memiliki banyak manfaat, ternyata minuman bukanlah cairan terbaik untuk mengatasi rasa haus dan dehidrasi. Hmm, kira-kira minuman apa yah yang lebih baik dari air putih?
Dilansir oleh CNN, sebuah penelitian dari Universitas St. Andrews di Skotlandia baru-baru ini menemukan jawabannya. Setelah mengamati berbagai jenis minuman, mereka mengetahui dengan tepat minuman mana yang paling baik untuk mengatasi hidrasi, dan minuman mana yang sebaiknya dihindari jika kita ingin memuaskan dahaga kita.
Air putih sendiri bukannya tidak boleh dikonsumsi, namun dibandingkan minuman lainnya, air putih kekurangan beberapa komposisi bahan yang membuatnya bekerja secara efisien di dalam tubuh. Selain kandungan mineral yang lebih sedikti, air putih biasa juga terlalu sedikit mengandung lemak, garam, dan gula.
Seperti yang dijelaskan oleh Ronald Maughan, seorang profesor di Fakultas Kedokteran St. Andrews dan penulis studi tersebut, alasan mengapa air putih biasa bukanlah minuman yang paling efektif adalah karena cara tubuh kita mencerna minuman.
Dia menjelaskan, ketika kita minum air, air itu segera hilang dari perut dan terserap ke dalam aliran darah. Biasanya, air yang minum akan segera keluar ketika kita buang air kecil.
"Jika Anda minum air dan kemudian, dalam dua jam, urin yang keluar sangat banyak dan [urin Anda] jernih, itu berarti air tidak bertahan dengan baik," David Nieman, seorang profesor kesehatan masyarakat di Appalachian State Universitas dan direktur Human Performance Lab di North Carolina Research Campus, mengatakan kepada TIME tentang studi hidrasi sebelumnya. "Tidak ada manfaat dari konsumsi air semacam itu."
Meski begitu, ada minuman lain yang bertahan lebih lama dan terserap lebih lambat berkat kandungan nutrisinya, salah satunya adalah susu.
Menurut para peneliti, kandungan lemak, protein, garam, dan gula dalam susu membantu melapisi perut ketika kita meminumnya. Hal inilah yang memungkinkan air untuk diserap pada tingkat yang lebih lambat, sehingga menjaga orang terhidrasi lebih lama.
"Studi ini memberi tahu kita banyak hal yang sudah kita ketahui: Elektrolit - seperti natrium dan kalium - berkontribusi lebih baik terhadap hidrasi, sementara kalori dalam minuman menghasilkan pengosongan lambung yang lebih lambat dan oleh karena itu pelepasan buang air kecil lebih lambat," Melissa Majumdar, ahli diet yang juga berbagi dengan CNN.
Secara total, para peneliti membuat peringkat 13 minuman yang berbeda setelah melacak output urin dari 72 sukarelawan laki-laki sehat dan aktif secara fisik di usia 18-35. Susu skim berada di peringkat pertama diikuti oleh minuman "rehidrasi oral" seperti Pedialyte. Berikutnya adalah susu penuh lemak, jus jeruk, soda, diet soda, teh dingin, teh, minuman olahraga, air putih, sparkling water, air soda, bir, dan kopi.
Jadi, jika lain kali bunda ingin meredakan haus tanpa harus bolak-balik ke kamar mandi, minuman-minuman selain air putih di atas bisa menjadi alternatif.